Saturday, 17 October 2015

Tenkuu Shinpan: High-rise Invation

Author: Miura Tsuina (story), Oba Takahiro (art)
Type: Manga
Genre: Action Horror Mature Mystery Shounen
Status: Ongoing
Chapters: 91 - ?
Volume: 5 - ?
Published: 2013 - ?


Satu lagi manga karangan Miura Tsuina yang saya baca sebelum Ajin yang sudah dibahas sebelumnya, Tenkuu Shinpan, bekerja sama dengan Oba Takahiro. Pertama kali membaca manga ini segalanya berasa tiba-tiba! Kita akan dihadapkan dengan karakter yang tidak kita ketahui sebelumnya, alur cerita seperti apa, bahkan prolognya tidak ada, sehingga membuat bertanya-tanya, “ini gimana awalnya?
Ini siapa? Mau apa dia ceritanya?”, dan sebagainya. Mungkin sensasi seperti itulah yang akhirnya membuat saya jadi keterusan untuk membacanya chapter per chapter. Plot manga ini tidak kalah unik dan menarik dari Ajin. Tapi, sebelumnya saya peringatkan, manga ini bergenre mature, sehingga banyak adegan yang berdarah-darah. Bagi yang tidak menyukainya, silakan diabaikan saja review manga kali ini.

Diawali dari seorang gadis SMA, Yuri Honjo, yang tiba-tiba, tidak ada hujan tidak ada badai, berada di suatu gedung dan di hadapannya tergeletak mayat laki-laki yang tidak dikenalnya dan seseorang yang mengenakan topeng dengan bentuk mulut tertawa (laughter mask) membawa kapak, dimana darah segar masih mengalir di ujung kapaknya. Panik, akhirnya Yuri kabur dari TKP menyelamatkan diri. Ada yang aneh dengan gedung tempat terjadinya pembunuhan oleh orang berkapak tadi, tangga untuk turun ke lantai bawah terblokir, sehingga Yuri terkurung di lantai teratas gedung. Pintu yang terbuka hanya jalan menuju atap gedung. Tidak ada pilihan lain, akhirnya Yuri menuju atap gedung. Ia menyadari gedung di sekitarnya merupakan bangunan-bangunan pencakar langit dan bukan lagi di Tokyo tempatnya seharusnya berada. Yuri lalu menghubungi kakak laki-lakinya yang belakangan diketahui bernama Rika Honjo, yang ternyata sudah berada di dunia tempat gedung-gedung pencakar langit itu sebelum Yuri.

Dari kakaknya, Yuri mengetahui bahwa dunia mereka berada saat itu hanya berupa gedung-gedung pencakar langit dengan jembatan kayu penghubung antar atap gedung satu dengan lainnya. Setiap gedung disana hanya dapat diakses lantai teratas dan atap saja. Seluruh akses ke lantai bawahnya terblokir. Di tengah perbincangan dengan kakaknya, Yuri baru menyadari pria bertopeng dengan membawa kapak ternyata masih mengejarnya. Yuri kabur melewati jembatan kayu dan berhasil menjatuhkan pria bertopeng itu dari atas jembatan penghubung.

Tertekan karena kejar-kejaran dengan pembunuh bertopeng, kehilangan kontak  karena ponselnya terjatuh, dan lagi-lagi menemukan potongan mayat, Yuri sempat ingin menjatuhkan diri dari atap gedung. Tapi, kenangan dan kecintaannya pada kakaknya mengurungkan niat Yuri dan ia bertekad akan terus bertahan hidup di dunia itu.

Dalam usaha bertahan hidupnya, muncul kejadian tiba-tiba. Sebuah helikopter melintas di atas Yuri dan mendarat di atap lain suatu gedung. Yuri yang bertekad untuk menemui kakaknya di tempat yang mereka sepakati bersama, mengejar kesempatan untuk meminta pertolongan menggunakan helikopter tersebut. Yuri berpindah dari satu gedung ke gedung lain mendekati helikopter, namun pembunuh bertopeng lain menghadangnya. Ia ditolong oleh seorang polisi yang juga terseret ke dunia itu. Rekan polisinya yang datang belakangan malah menembak polisi yang menolong Yuri, dan berniat jahat padanya. Tapi, nyawa Yuri terselamatkan karena pembunuh bertopeng lainnya dengan senjata senapan menembak polisi yang menyerang Yuri. Yuri bersembunyi dan berhasil lolos dari bidikan sniper bertopeng dengan menciptakan asap dari mayat polisi yang ia bakar. Dari mayat itu juga Yuri mengambil pistol dan peluru untuk membela diri.

Di gedung lain Yuri bertemu tiga anak SMP, Nomura, Nishiura, dan Nakazaki, yang telah berada di dunia itu sebelum Yuri, dan memiliki informasi lebih banyak mengenai dunia mereka saat itu, terutama anak bernama Nomura yang lebih cerdas dibanding dua temannya. Selagi Yuri berdiskusi dan beristirahat di dalam gedung dengan fasilitas yang lumayan lengkap untuk bertahan hidup, Nishiura bertugas dalam berpatroli terhadap sergapan para manusia bertopeng. Dalam patrolinya  di atap gedung, ia menemukan kardus berisi topeng yang sama dengan para pembunuh. Ia tidak menyadari bahwa topeng tersebut ternyata berisi kode-kode yang dapat mengontrol otak pemakainya, termasuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan gerak tubuh. Sekali memakai topeng tersebut, seseorang tidak dapat kembali lagi menjadi manusia normal. Nishiura yang telah menggunakan topeng membunuh Nomura. Kejadian itu disaksikan Yuri dan Nakazaki. Yuri berhasil mendorong Nishiura dari atap gedung, namun Nakazaki yang bertujuan menolong Nishiura untuk melepas topengnya ikut terjatuh dari atap gedung. Yuri yang masih terkejut dengan kejadian tersebut mencari-cari barang peninggalan anak-anak SMP itu yang dapat dijadikan petunjuk dan ia menemukan buku catatan Nomura yang berisi deduksi-deduksi yang telah ia pikirkan selama berada di dunia tersebut. Akhirnya, Yuri mengambil apapun yang dapat ia gunakan untuk menyelamatkan diri menuju helikopter yang masih mendarat di gedung lain.

Dalam perjalanannya menuju helikopter ia bertemu dengan pembunuh bertopeng lain dengan kostum maid. Yuri berhasil mendesaknya hingga memecahkan separuh topeng maid tersebut. Ternyata setelah topeng itu cacat, Yuri diberitahukan informasi yang terputus-putus oleh “sisi manusia” maid tersebut. Otak para pengguna topeng dikontrol oleh “seseorang” yang entah dimana keberadaannya dan pengguna tidak dapat membantah perintah dari “seseorang” tersebut. Jika topeng yang digunakan cacat, maka perintah yang harus dipatuhi adalah mengeksekusi diri sendiri. Disitu Yuri gagal menolong maid bertopeng yang akhirnya menjatuhkan diri dari atap gedung. Yuri mulai memiliki bayangan mengenai dunia yang didatanginya itu, ia bertekad untuk terus bertahan hidup dan berusaha mendapatkan organisator yang menciptakan dunia aneh itu.

Setibanya Yuri di gedung tempat helikopter mendarat, Yuri menemukan selebaran yang diketik oleh organisator dunia itu yang berisi syarat menaiki helikopter, yakni tidak diizinkan untuk terbang pada malam hari dan hanya tersedia untuk satu orang penumpang. Selagi memahami isi catatan tersebut, Yuri dikejutkan dengan seorang gadis seusianya, belakangan diketahui bernama Mayuko Nise, yang tanpa topeng berusaha membunuh orang lain di gedung yang sama. Yuri tidak menyangka adanya usaha membunuh yang dilakukan oleh seseorang tanpa topeng di dunia itu. Yuri berhasil menggagalkan percobaan pembunuhan itu dengan menembak pistol yang digenggam Nise, namun usaha itu sia-sia karena Nise tetap membunuh korbannya dengan pisau yang disembunyikannya. Nise berusaha membunuh Yuri karena mengincar kursi helikopter yang hanya tersedia untuk satu orang. Ditengah ketegangan antara Yuri dan Nise yang saling berhadapan, muncul kembali sniper bertopeng, yang pernah berurusan dengan Yuri, di belakang Nise. Bukannya membiarkan Nise ditembak sniper bertopeng, Yuri malah menyelamatkan Nise. Terkejut dengan ekspresi Yuri yang mendadak berbeda ketika berurusan dengan orang-orang bertopeng, Nise mulai merasakan kesukaannya pada Yuri. Selain itu, Nise sepertinya merasa tersentuh karena Yuri menyelamatkannya mengingat hidupnya selama ini selalu dikelilingi oleh musuh, bahkan orang tuanya juga bersikap demikian. Pada akhirnya Nise menyelamatkan Yuri dari tembakan sniper bertopeng dengan melepaskan granat, yang ditemukannya dalam perjalanan menuju gedung tempat helikopter menunggu, dan berhasil mengalahkan sniper bertopeng. Tapi, ternyata granat tersebut hanya memecahkan sedikit topeng  yang dikenakan sniper. Yuri dan Nise mulai saling menaruh kepercayaan, namun karena adanya kejadian tak terduga dengan sniper bertopeng sebelumnya, helikopter yang menjadi incaran Yuri dan Nise mendadak lepas landas. Tidak terima dengan kepergian helikopter itu Yuri menembakinya, namun dari dalam helikopter muncul pria bertopeng berseragam tentara yang menembak balik. Disitu Yuri dan Nise baru mengetahui adanya jenis topeng lain yang berbeda dari yang selama ini ditemui. Ekspresi topeng tentara dari dalam helikopter tersebut menunjukkan kemarahan (anger mask). Yuri menyadari bahwa keberadaan helikopter tersebut hanya sebagai “iming-iming” bagi orang-orang yang ingin cepat-cepat keluar dari dunia itu. Oleh karena itu, untuk selamat dari dunia itu, Yuri bertujuan merekrut orang yang mampu mengendalikan helikopter yang dapat diajak kerjasama untuk mengalahkan organisatornya. Yuri memutuskan untuk membentuk sebuah tim dan membajak fasilitas yang ada di dunia itu.

Di lain pihak, sniper bertopeng yang mengalami kecacatan pada topengnya dapat mengontrol keinginannya sendiri tidak harus mematuhi seluruh perintah pada kode-kode di balik topengnya, walau perintah untuk menanamkan keputusasaan pada orang lain harus dipatuhi. Ia mulai mengingat sosok samar-samar Rika, kakak Yuri, dan mulai menaruh ketertarikan pada dua kakak-beradik tersebut. Selain itu, ia juga bertemu dengan seorang gadis, bernama Kuon Shinzaki, yang tidak diperintahkan untuk dibunuh oleh perintah di balik topeng. Ia baru mengetahui bahwa dunia tersebut merupakan mekanisme untuk menciptakan dewa dan siapapun yang mengenakan topeng menjadi “malaikat (angel)” yang harus memenuhi kewajibannya sebagai penyokong orang-orang yang menjadi atau dekat dengan sifat dewa di dunia itu. Tidak ada perintah maupun informasi lebih detail mengenai hal itu, oleh karenanya sniper bertopeng bermaksud membongkar rahasia penciptaan dunia tersebut sambil berupaya mengantarkan Kuon yang tidak tahu apa-apa mengenai dunia tersebut bergabung dengan Yuri dan Nise.

Di lain kesempatan, Rika yang juga sedang berusaha bertahan hidup bersama dua rekan setimnya, menemui pemain baseball bertopeng. Rika sukses menghancurkan topeng yang digunakannya. Karena topengnya hancur, pemain baseball itu dapat mengontrol kembali benaknya sesuai keinginan sendiri. Ia menyinggung mengenai “menjadi dewa di dunia tersebut”, tapi Rika gagal mencari tahu lebih detail mengenai rahasia dari dunia tersebut karena pemain baseball itu ditembak lebih dulu oleh teman Rika, Okihara. Di tempat lain, Yuri juga mengetahui adanya urusan “ke-dewa-dewa-an” yang ada di dunia itu dari catatan yang ditinggalkan Nomura. Yuri pun menemukan jenis topeng lain lagi yang tidak menunjukkan ekspresi apapun (emotionless mask). Diketahui bahwa pengguna topeng jenis itu hanya sebagai penyedia kebutuhan bertahan hidup saja.

Disaat perhatian Yuri teralih pada pembentukan tim, Nise diserang oleh seseorang berseragam koki bertopeng. Koki tersebut memiliki kecacatan pada topengnya dan dapat mengontrol sendiri keinginannya. Ketika akan dibunuh oleh koki bertopeng tersebut, Nise diselamatkan oleh Yuri melalui cara yang tidak terduga. Nise yang sejak bersekutu dengan Yuri merasa kagum, kini ia melihat Yuri seperti dewa yang menyelamatkannya dan selalu memberikan pencerahan dalam beberapa masalah yang selama ini dialami Nise dengan orang-orang disekitarnya.

Kesempatan untuk mengumpulkan tim datang dari selebaran yang ditempelkan oleh orang lain yang berpikiran sama untuk membentuk tim yang menyatakan untuk berkumpul di gedung mencolok berwarna hitam. Yuri bersama Nise dan Kuon bersama sniper bertopeng, yang bermaksud mempertemukan Kuon dengan kelompok Yuri, beranjak menuju gedung tersebut. Yuri dan Nise yang pertama kali menjumpai orang-orang ingin menemukan “kode dewa (god’s code)” yang mampu membuat pemakainya melampaui batas kemampuan manusia biasa. Orang-orang ini dipimpin oleh salah seorang yang dipanggil “presiden” yang tujuan mengumpulkan tim hanya sebagai kelinci percobaan untuk kode dewa ini. Mereka belum tahu kode dewa ini berada di topeng yang mana, sehingga mereka bermaksud melakukan semacam trial-and-error. Yuri yang dilumpuhkan oleh stun gun tidak dapat melawan ketika akan dipasangkan topeng hasil temuan “presiden” tersebut. Tapi muncul seorang bertopeng yang menggunakan pakaian pembalap motor. Ketika semua orang telah dibunuh oleh pembalap bertopeng tersebut, Yuri diselamatkan oleh Nise. Sadar akan kemampuan diri yang tidak akan mampu melawan pengguna topeng, Nise akhirnya memutuskan menggunakan topeng yang diambilnya dari koki bertopeng pada pertarungan sebelumnya, yang selama ini dirahasiakan keberadaannya dari Yuri. Nise mampu melindungi Yuri dari pembalap bermotor dengan mengerahkan kemampuannya yang melampaui batas manusia normal. Yuri panik Nise menjadi kehilangan jati dirinya, tapi karena topeng yang digunakan Nise cacat diawalnya, maka pikiran Nise tidak dikendalikan oleh kode-kode dibalik topeng. Setelah keributan tersebut, muncul pria paruh baya bernama Yukio Tanabe yang mengaku meminta bantuan Yuri dan Nise untuk membunuh seseorang yang mendekati dewa.

Pria bernama Tanabe datang ke dunia itu bersama empat sahabatnya. Namun keempatnya berhasil dibunuh oleh anak perempuan bertopeng bernama Ain yang dikontrol oleh seseorang yang mendekati dewa bernama Kazuma Aohara, yang berprofesi sebagai ahli bedah. Berbeda dengan orang yang terlempar ke dunia itu, yang ingin mengakhiri dunia yang kejam tersebut, Kazuma tidak ingin dunia tersebut diakhiri bagaimana pun caranya. Ia memutuskan akan membunuh siapa pun yang berniat menghapus keberadaan dunia antah berantah itu. Kazuma membuat “game” dengan Tanabe, bahwa apabila Tanabe dapat membawa tim yang kuat, ia dapat membalaskan dendam teman-temannya yang dibunuh Kazuma. Tapi, jika rekan yang direkrutnya lemah, Kazuma tidak akan segan mengontrol Ain untuk membunuh mereka semua. Tanabe salah mengira Yuri merupakan orang yang mendekati dewa dengan mengontrol Nise. Namun, berkat kesalahpahaman tersebut mereka berhasil mengompori Kazuma yang terobsesi menjadi dewa di dunia itu. Ain seketika menyerang mereka, namun Nise dengan siaga melindungi Yuri dari serangan Ain. Tanabe terluka serius akibat mencampuri pertarungan Ain dan Nise. Kazuma ternyata memiliki dua “malaikat” yang dapat ia kendalikan, bernama Zwei. Tapi berhasil ditembak oleh Yuri, dan kemenangan ada di pihak Yuri dkk. Yuri ingin menghabisi Kazuma, tapi ia tidak tega membunuh orang tanpa topeng di dunia tersebut. Dalam keadaan kalut, Kuon yang sedari tadi memperhatikan pertarungan mereka bersama sniper bertopeng mengendalikan “malaikat”nya yang berupa rail-gun dari suatu gedung dan menghancurkan gedung lain dihadapan kelompok Yuri dan Kazuma yang sedang bersitegang. Kazuma salah mengira yang mengaktifkan rail-gun tersebut adalah Yuri. Yuri memanfaatkan kesempatan itu untuk menunjukkan kemampuan “orang yang mendekati dewa”nya. Akhirnya Kazuma takluk terhadap akting Yuri dan bersedia untuk bekerjasama dengan mereka. Luka Tanabe dirawat oleh Kazuma dan ia berjanji untuk merawat siapapun di dunia itu yang terluka, sebagai gantinya Yuri diminta untuk menjamin keselamatan Kazuma dan Ain.

Dilain pihak, Rika bertemu juga dengan orang yang mendekati dewa bernama Rikuya Yoshida yang lebih muda dari Rika melalui handphone. Ia mampu mengendalikan rahib bertopeng (monk mask). Dari awal Yoshida berkomunikasi dengan Rika, ia merasa senang karena pertama kalinya berbicara dengan seseorang yang lebih senior dari dirinya tanpa merasa terintimidasi. Yoshida mengendalikan “malaikat”nya untuk menolong orang lain. Yoshida sepakat untuk bekerjasama dengan Rika dan rekan setimnya, yakni Megumi Saito, wanita yang baru pertama kali masuk ke dunia itu, Shinji Okihara, Kohei Yamanami, dan Azuma beserta anak perempuannya, Haruka. Dari hasil komunikasi dengan Yoshida, Rika memperoleh informasi mengenai jenis topeng yang keempat yang tidak memiliki wajah (faceless mask). Seseorang yang menggunakan topeng tersebut akan menjadi orang yang mendekati dewa. Rika pun berbagi informasi tersebut kepada Yuri, juga melalui handphone.

Ditengah perbincangan dengan kakanya melalui handphone, Nise menemukan dirinya sedikit demi sedikit dikontrol oleh kode-kode dibalik topeng yang digunakan sebelumnya ketika menolong Yuri dari pembalap bertopeng. Ia tidak mengira pikirannya akan dikacaukan oleh topeng yang cacat. Yuri tidak berpikir dua kali untuk menolong Nise mendapatkan kembali kontrol terhadap dirinya sendiri. Saat kebingungan bagaimana menolong Nise, Yuri bertemu dengan wanita bertopeng dengan ekspresi marah. Yuri mampu mengendalikan diri untuk dapat berbicara dengan pengguna topeng tersebut. Dari percakapan mereka, Yuri dapat menolong Nise apabila ia menjadi orang yang mendekati dewa terlebih dahulu dengan menemukan dan menggunakan topeng tanpa wajah. Yuri diberitahu lokasi topeng tersebut dengan syarat tindakan Yuri tidak boleh ada yang tahu selain dirinya sendiri. Setelah meninggalkan Nise di tempat yang aman, Yuri pergi mencari topeng tersebut. Kuon dan sniper bertopeng yang mengikuti jejak Yuri dan Nise menemukan tempat Yuri menyembunyikan Nise. Kuon menggunakan kemampuannya sebagai orang yang mendekati dewa untuk menolong Nise kembali pada jati dirinya tanpa kendali dari topeng yang digunakan sebelumnya. Yuri menemukan topeng tanpa wajah yang dicarinya. Tidak seperti topeng yang lain, topeng tanpa wajah ini dapat mengikuti kata hati penggunanya dan tidak mengubah kebiasaan pengguna kecuali bertambahnya kekuatan fisik. Topeng tanpa wajah itu juga mampu “menginstal” berbagai kemampuan termasuk memanipulasi pengguna topeng lain ke dalam otak yang dapat digunakan pada kondisi tertentu dan pada pengguna topeng yang memiliki panjang gelombang yang sama dengan orang yang mendekati dewa.

Pada Chapter terupdatenya, Chapter 91 versi Mangatako, Rika dan timnya dalam perjalanan untuk berkumpul di suatu gedung yang mirip dengan di Ikebukuro. Yuri pun akan menuju gedung tersebut apabila sudah bergabung dengan Nise, Kuon, dan sniper bertopeng. Namun, sepertinya akan ada hambatan untuk berkumpul di gedung yang telah dijanjikan karena ada pengguna topeng lain yang bermaksud menghambat tujuan mereka dalam usaha untuk mengakhiri dunia itu.

Characters in Tenkuu Shinpan

Yuri’s side
Yuri Honjo
Mayuko Nise

Rika’s side
Rika Honjo

Shinji Okihara

Kohei Yamanami

Megumi Saito

Azuma

Haruka


Rikuya Yoshida
(a person closer to god)
Monk mask

Kuon’s side
(tapi mungkin akan bergabung dengan pihak Yuri)
Kuon Shinzaki
(a person closer to god)
Sniper mask

Kazuma’s side
(“gencatan senjata” dengan pihak Yuri dan menetap di salah satu gedung)
Kazuma Aohara
(a person closer to god)
Ain

The Masks

Laughter mask
Jenis topeng yang banyak dijumpai di awal-awal cerita. Pengguna topeng ini bertugas untuk membuat orang-orang yang “tersedot” ke dunia gedung-gedung pencakar langit putus asa, terpojok, dan tidak memiliki tujuan hidup lagi, sehingga mendorong mereka untuk melompat dari atap gedung. Topeng jenis inilah yang dapat dimanipulasi oleh orang yang mendekati dewa. Hampir seluruh pengguna topeng ini tidak diprogram untuk berbicara, kecuali terdapat kecacatan pada topeng. Setiap pengguna topeng ini “dibekali” senjata yang berbeda-beda dan khas pada setiap karakternya.


Anger mask

Pertama kali muncul ketika insiden helikopter oleh Yuri dan Nise. Pengguna topeng ini bertugas untuk berpatroli. Tindakan permusuhan yang ditunjukkan dalam menghadapi pengguna topeng ini dapat berakhir pada kematian. Pengguna topeng ini diprogram untuk berbicara sesuai dengan instruksi yang terdapat pada kode-kode dari balik topeng tersebut. Yuri berhasil memperoleh informasi penting demi menyelamatkan Nise dari pengguna topeng ini.

Emotionless mask

Pengguna topeng ini hanya bertugas sebagai penyedia atau pengantar kebutuhan pada “peserta” alias orang-orang yang tersedot ke dunia itu. Topeng ini tidak diprogram untuk menyerang maupun berbicara, juga tidak membawa senjata bersamanya.
Faceless mask

Mungkin ini adalah topeng “spesial” yang baru ditemukan akhir-akhir ini, yang mampu membuat penggunanya menjadi seseorang yang mendekati dewa. Topeng ini memprogram otak penggunanya untuk memanipulasi pengguna topeng lain. Berdasarkan informasi dari cerita di manga ini, seseorang yang mendekati dewa mampu mengontrol pengguna topeng lain sebanyak 30 orang yang memiliki panjang gelombang yang sama. Kode-kode dibalik topeng ini yang disebut-sebut sebagai god’s code.
Behind the mask
Penampakan belakang topeng yang berisi kode-kode untuk mengontrol otak penggunanya sesuai dengan tugas dan karakteristik masing-masing jenis topeng. Sampai saat ini belum diketahui bagaimana pembuatan kode-kode di balik topeng ini, teknologi apa yang digunakannya sehingga mampu mengontrol pengguna, dan siapa yang menyerukan perintah-perintah pada setiap penggunanya. Semua mengenai topeng-topeng ini masih menjadi misteri.

The World

Ini merupakan penampakan dunia yang didatangi Yuri dan kawan-kawan. Sampai saat ini belum diketahui siapa pembuatnya dan bagaimana caranya orang-orang dapat tersedot masuk ke dalamnya. Tujuan penciptaan dunia ini diketahui merupakan program untuk menciptakan manusia yang memiliki kemampuan seperti dewa. Antar gedung hanya dihubungkan dengan jembatan kayu yang sempit dan pastinya sangat mudah oleng apabila terhembus angin. Hingga Chapter terbarunya belum ada satupun yang berhasil menuruni gedung-gedung tersebut karena seluruh akses untuk tujuan tersebut terblokir.








Ini merupakan manga survival yang mendebarkan. Setiap kali masalah terjadi, maka hidup dan mati urusannya. Seperti Ajin, manga Miura Tsuina ini juga memiliki keunikan pada sifat para tokohnya, terutama pada tokoh utama. Disini Yuri merupakan pribadi yang mampu bertahan hidup dari masalah yang membuat orang lain pasti berpikir unutk menyerah pada takdir saja. Tapi berulang kali ia selamat dari maut. Sifatnya yang tegas, optimistis, juga perhitungan, tapi setiap kali dihadapkan oleh keselamatan temannya, dalam hal ini Nise, ia tidak tanggung-tanggung menerima tantangan apapun yang menghadangnya. Dibalik sifat Yuri yang optimis itu, ternyata ia memiliki sifat brother complex, karena pada setiap saat Yuri pasti berkata (atau berpikir), “kakakku pernah berkata begini..., kakak mengajariku itu..., kakak adalah orang yang dapat diandalkan...,” dan sebagainya. Kakak Yuri, Rika, juga sama saja. Dibalik sifat dingin dan kepemimpinannya, ia juga memiliki sifat sister complex. Di hadapan adiknya ia dapat bersikap seperti kakak yang dapat diandalkan, tapi dilain pihak ia lebih mengkhawatirkan dan mementingkan Yuri diatas kepentingan lainnya, dan Rika menganggap apabila ada “super hero” di dunia itu, Yurilah orangnya. Rika juga memiliki masalah pada namanya yang tidak biasa bagi anak laki-laki. Ia sempat menunjukkan ke-iri-annya pada Megumi Saito yang namanya sangat umum.

Manga Tenkuu Shinpan ini saya rekomendasikan untuk dibaca bagi penggemar survival, psychological, dan suspense. Ketika membaca setiap Chapternya, pasti berakhir dengan bertanya-tanya, “gimana selanjutnya???” Biasanya saya kurang suka dengan awal cerita yang tanpa prolog dan tiba-tiba disuguhkan alur yang membuat kita bertanya-tanya, ini sebenarnya komik tentang apa?!! Tapi akhir Chapter 1nya, menurut saya, sukses membuat pembacanya kecanduan untuk meneruskan kembali membacanya setiap Chapter. Ide ceritanya simpel dan mudah diikuti, tapi memiliki makna yang dalam dan membangkitkan emosi pembaca. Ini bukan mangan tentang sihir dan guna-guna, tapi seolah-olah apapun bisa saja terjadi dan setiap tokohnya menghadapi momen tersebut dengan cara yang berbeda. Dalam memahami sifat para tokohnya, pembaca seperti mengupas lembar demi lembar sifat yang baru dimunculkan oleh setiap tokohnya, sehingga perkembangan karakter yang dinamis tersebut membuat manga ini asik untuk dibaca dan diikuti alur ceritanya.

No comments:

Post a Comment