Sunday 17 April 2016

Smokin' Parade

Author: Kondou Kazuma & Kataoka Jinsei
Type: Manga
Genre: Action Drama Horror Mystery Shounen Supernatural
Status: Ongoing
Chapters: 5 - ?
Volume: 1 - ?
Published: 2015 - ?


Bagi pengunjung yang mengikuti anime maupun manga Deadman Wonderland mungkin tidak asing dengan kedua pengarangnya, Kondou Kazuma dan Kataoka Jinsei. Mereka memulai kembali seri baru dari manga Smokin’ Parade. Kesan yang muncul pertama kali melihat gambar di chapter 1 manganya adalah, “wow, sooo steampunk!” Bagi yang belum mengerti gaya steampunk itu sendiri seperti apa, silakan googling saja... Seperti manga
sebelumnya, Smokin’ Parade menyuguhkan kisah tragis penuh darah yang menimpa tokoh utamanya. Manga yang menarik (bagi saya khususnya), karena begitu beres membaca satu chapternya membuat ketagihan ingin mengorek lebih dalam jalan cerita yang disuguhkan komikusnya mau seperti apa nih? Akhirnya saya menjadi pembaca setia manga ini... Baiklah, seperti yang sudah saya ketik sebelumnya, bahwa manga ini penuh darah, perlu saya tambahkan juga banyak potongan tubuh dimana-mana. Bagi pembaca yang tidak suka akan hal ini, silakan lewat saja review kali ini.

Cerita diawali dengan serangkaian kasus pembunuhan sadis yang sedang booming akhir-akhir ini. Anehnya, di setiap TKP tersebut selalu terdapat kostum kepala boneka, dan polisi setempat masih menginvestigasi kasus-kasus tersebut. Para saksi mata kasus pembunuhan tersebut selalu mengungkapkan keberadaan “kelompok bersenjata seperti monster yang berpakaian hitam, bersimbah darah, dan mereka selalu membuat suara seperti roda berjalan”. Kelompok ini menamakan diri Jackalope. Sepintas alur dalam prolognya mengingatkan saya pada Deadman Wonderland. Di awal sudah disuguhi adegan berdarah dan mutilasi. Tapi ketika meneruskan membaca, ketertarikan saya mulai muncul.

Salah satu hal yang saya sukai dari manga ini adalah tokoh utamanya, Kakujou Youko, adik laki-laki dari Kakujou bersaudara. Boleh dikatakan, rule freak! Ya, keluarga Kakujou memiliki “undang-undang dasar” dalam rumah tangganya, dari mulai peraturan buang sampah, tata krama dalam keluarga, hingga hal-hal sepele lainnya dijadikan semacam “UUD”nya. Saya takjub dengan Youko yang menaati seluruh peraturan-peraturan itu, hingga dalam bermasyarakat pula, membuat Youko seperti orang aneh, namun memiliki kesadaran hukum yang tinggi. Walaupun manga ini merupakan perpaduan horor dan misteri serta pembunuhan berdarah-darah, tapi gara-gara sifat Youko yang seperti itu membuat manga ini ada lucu-lucunya juga. Ia sampai nekat melompat dari jembatan penyebrangan ke atas mobil van yang pengemudinya membuang sampah sembarangan. Disinilah peraturan aneh keluarga Kakujou muncul, “sampah dibuang ke tempat sampah, jika tidak sebagai gantinya orang yang membuangnya akan mendapat pukulan di muka!” (aturan yang dibuat-buat, tapi sepertinya akan menarik kalau dilakukan di dunia yang sebenarnya...lol). Akibatnya, Youko dan UUD keluarganya itu menimbulkan masalah dengan polisi. Disaat ribut-ribut di jalan itu lewatlah mobil darurat milik organisasi transplantasi organ tubuh manusia.

Disini barulah diperkenalkan adanya organisasi yang mengembangkan diri di bidang medis yang disebut sebagai Ame no Tori. Organisasi ini mengembangkan pengobatan dalam bidang transplantasi organ tubuh dari satu tubuh ke tubuh yang lain menjadi sangat mungkin, karena biasanya ada reaksi penolakan dari tubuh pasien apabila belum terbiasa dengan organ tubuh yang ditransplantasi dari luar. Tapi organisasi ini dapat melakukannya (sepertinya) dengan sangat mudah. 

Kakak perempuan Youko, Kakujou Mirai, merupakan salah satu pasien Ame no Tori. Sejak kecil Mirai kedua kaki mirai tidak ada dan akhirnya ia dapat menerima transplantasi dari organisasi tersebut. Kedua kakinya sudah dapat digunakan bertepatan dengan hari ulang tahun Youko yang ke 15. Selama kaki Mirai tidak dapat digunakan, Youko selalu mendampingi aktivitas kakak perempuannya itu. Oleh karenanya, dengan gembira Mirai mulai membuat kue dan makanan penyambut ulang tahun adik tersayangnya bersama kedua temannya, walaupun wujud makanannya tidak karuan. Di tengah kesibukan mereka, Mirai dikejutkan oleh sesuatu yang datang dari luar rumahnya, yang hingga saat ini tidak diketahui siapa atau apa yang datang, hal ini yang menyebabkan adanya “perubahan” pada Mirai. Disinilah semuanya dimulai.

Ketika pulang ke rumahnya, Youko menemukan keadaan rumah gelap gulita dan tercium bau amis darah. Di tengah kegelapan itu, Youko diserang hingga pingsan. Begitu terbangun, pemandangan mengerikan telah menyambut di depan mata Youko. Ia terbangun di hadapan meja  makan yang menghidangkan makanan dari tubuh manusia. Kedua teman Mirai mati dengan keadaan mengenaskan dan Youko sendiri baru menyadari kehilangan kedua tangan dan sebelah kakinya. Di seberang meja makan, kakak perempuannya duduk dengan wajah berseri-seri sambil membawa-bawa pisau dapur. Semua pemandangan yang ada di hadapan Youko, Mirailah yang menciptakannya. Perubahan dalam diri Mirai itu membuat Youko menitikkan air mata. Mirai telah kehilangan jati dirinya sendiri. Ia bahkan lambat laun melupakan rasa sayang pada adiknya. Sosok Mirai pun berubah menjadi berkepala boneka kelinci seperti yang selalu ditemukan dalam kasus-kasus pembunuhan saat itu.

Di saat Mirai yang telah berubah menjadi monster tersebut mulai menyerang Youko untuk membunuhnya, datanglah secara tiba-tiba tiga orang dari kelompok Jackalope, bernama Akuta, Midori, dan Matsugo. Mereka merupakan orang-orang yang memiliki bagian-bagian tubuh yang dapat berubah menjadi senjata, atau disebut gear. Berdasarkan penuturan mereka, Mirai saat itu telah berubah menjadi monster yang disebut sebagai Spider 88. Transplantasi yang dilakukan oleh Ame no Tori menyebabkan invasi terhadap otak sehingga kemampuan fisik dan nalurinya menjadi tidak terkendali. Mereka berubah menjadi monster haus darah berkepala boneka hewan, dan Jackalope merupakan organisasi yang ada untuk memberantas para spider tersebut, atau organisasi Anti-Spider. Sekali penerima transplantasi berubah menjadi spider, maka sifat kemanusiaannya akan lenyap selamanya. Ketika Mirai akan dibunuh oleh Akuta, Youko melindungi Mirai dengan tubuhnya. Akibatnya, ia tertembak hingga peluru menembus dada dan mengenai Mirai. Di saat-saat terakhirnya Youko masih melindungi “bagian manusiawi” dari kakaknya. Disinilah adegan mengharukan antara kakak beradik Kakujou menjelang kematian mereka. Pada akhirnya Mirai mati dan Youko sekarat. Terkejut dengan sikap Youko, Akuta membawa Youko ke markas Jackalope.

Di markas Jackalope, Youko ditawari tangan dan kaki buatan dari seorang dokter aneh tapi konyol, yang belakangan diketahui bernama Hazama Shirama. Bukannya memilih gear seperti anggota Jackalope yang lain, Youko malah memilih tangan dan kaki buatan yang sangat simple hingga Akuta mengecewakannya. Akuta berharap dokter memasangkan gear berupa tangan buatan yang sedang dikembangkannya, tapi Youko menolaknya, dan dokter pun beranggapan kemungkinan adanya ketidakcocokan antara gear tersebut dengan Youko. Memang secara tidak langsung Akuta sepertinya berharap sekali Youko bergabung dengan Jackalope, namun tidak ada niat sedikit pun dalam diri Youko untuk bergabung.

Dalam perjalanan pulang dari markas Jackalope, Youko berpapasan dengan spider berwujud monster kucing. Ketika Youko akan diserang oleh spider tersebut, Akuta dan kawan-kawan kembali menyelamatkan Youko. Penduduk di daerah tersebut menganggap Akuta dan yang lainnya monster juga mulai melempari mereka supaya pergi dari wilayah itu dan berhenti membuat keributan. Akuta sendiri mengakui bahwa dirinya memang monster. Melihat kontradiksi antara tindakan Akuta menyelamatkan orang lain dengan pengakuannya sebagai monster, Youko kesal dan kembali ke markas Jackalope untuk mengambil gear yang dalam tahap pengembangan. Youko langsung mengganti tangan buatannya dengan gear tersebut tanpa ada reaksi penolakan. Hal ini membuat terkejut dokter dan anggota Jackalope yang lain. Dengan gear di tangannya, Youko memberikan pukulan terakhir pada spider kucing. Dengan dikalahkannya spider berbentuk kucing itu, Youko memilih untuk bergabung dengan Jackalope. 

Hari-hari awal Youko disulitkan untuk terbiasa dengan gearnya yang berat. Ia mengeluhkan bobot gearnya itu yang mengganggu kegiatan bersih-bersihnya, sampai tidak sengaja melemparkan lap pel ke arah Kotoharu, salah satu anggota Jackalope yang mengidolakan Akuta dan cepat naik darah melihat Youko. Dalam misi mereka memberantas spider bersama Kotoharu, Youko malah menjadi penghalang. Setelah melihat pertempuran Kotoharu dengan gearnya, Youko memulai untuk membiasakan diri dengan berat bagian tubuh buatannya dan mulai melakukan tugasnya tanpa mengeluh.

Cerita mulai “dalam” dengan dilibatkannya tokoh-tokoh dari Ame no Tori. Bagaimana bagian tubuh buatan dapat mempengaruhi penerima transplantasi, alasan diciptakannya spider oleh organisasi tertentu, dan pertarungan antara spider dengan Jackalope sepertinya masih panjang. Hingga 3 April yang lalu sudah terbit 5 chapter pertamanya secara online (bisa dicek disini mangaupdates.com).


Characters in Smokin’ Parade



Kakujou Youko


Akuta


Matsugo


Kotonoha
Kakujou Mirai


Midari


Dokter (Hazama Shirama)


Spider

Ame no Tori


Rumah sakit tempat Mirai memperoleh transplantasi untuk kedua kakinya. Salah seorang wartawan bernama Yamaga Ritsuko tengah menyelidiki kebenaran dibalik kasus pembunuhan mutilasi yang melibatkan kehadiran maskot berkepala boneka di TKP dengan keterlibatan Ame no Tori di baliknya.  Direktur muda Ame no Tori mengatakan kepada pers bahwa tindakannya dalam transplantasi organ tubuh sederhananya hanya ingin menciptakan produk yang dapat membahagiakan kehidupan masyarakat. Namun dibalik perkembangan teknologi mereka, mulai muncul kejanggalan pada hilangnya seorang gadis muda bernama Hazama Kurama setelah mangajukan disertasinya mengenai kloning jaringan, modifikasi sel, dan dikabarkan Ame no Tori berperan dibalik hilangnya Kurama. Menariknya, Kurama memiliki adik laki-laki yang kemampuannya melampaui kakaknya, dialah dokter yang bertugas di markas Jackalope, Hazama Shirama. Penelitian Shirama mengenai kesesuaian logam-logam dengan aspek biologis. Kedua Hazama bersaudara seolah-olah menciptakan pertarungan antara monster dan monster. Artikel Yamaga mengenai kebenaran dibalik bisnis Ame no Tori tidak dipublikasikan lantaran penulisnya dibunuh oleh para Spider. Masih banyak yang dipertanyakan dalam manga ini, seperti apa tujuan dibalik layar Ame no Tori, “rahasia” genetik Youko, dan masa lalu para tokohnya yang masih blur membuat penasaran ketika mengikuti alur ceritanya.

Biasanya saya tidak suka dengan adegan tubuh terpotong-potong dan darah dimana-mana. Tapi beberapa mangaka sukses membuat alur cerita yang membuat pembacanya penasaran dengan kelanjutannya, sehingga saya hampir mengesampingkan detail yang dibuat. Sama seperti review sebelumnya, manga ini  tidak sembarangan usia boleh membacanya karena banyak adegan yang tidak sesuai dengan remaja dan anak-anak. Bagi pembaca dewasa pecinta action mungkin manga ini bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk mengisi waktu luang. Memang dalam beberapa adegan kita dibuat serius untuk memahaminya, tapi di lain pihak kita disuguhkan penampilan yang cool dari tokoh-tokohnya dengan paduan gears pada tubuh mereka dan dialog yang mampu membuat pembacanya senyum-senyum sendiri. 


No comments:

Post a Comment