Sunday 29 May 2016

Platinum End


Author: Tsugumi Ohba (story) & Takeshi Obata (art)
Type: Manga
Genre: Drama Shounen School Life Supernatural Mature Mystery Psychological Romance
Status: Ongoing
Chapters: 7 - ?
Volume: 2 - ?
Published: 2015 - ?


Baiklah, nama mangaka yang satu ini mungkin tidak lagi terdengar asing bagi banyak pecinta manga dan anime. Sukses dengan Death Note dan manga-manga yang lainnya, Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata menciptakan manga yang baru rilis pada akhir tahun 2015 kemarin. Ya, Platinum End! Manga ini menceritakan mengenai perebutan kursi dewa oleh manusia yang didampingi oleh para malaikat yang diturunkan untuk membantu manusia pilihannya menjadi dewa dalam batas waktu tertentu. Sebenarnya bukan perebutan kursi "dewa" sih. Dalam manganya tertulis "GOD" yang seharusnya tuhan, tapi karena agak aneh, masa manusia bisa menjadi tuhan, makanya saya menggunakan kata dewa disini. Jadi begini...

Cerita diawali ketika Mirai Kakehashi, remaja yang baru saja lulus SMP, merasa hidupnya sudah tidak berarti lagi dan memutuskan untuk bunuh diri dengan melompat dari atap suatu gedung. Namun, nasib berkata lain. Ketika ia menerjunkan diri, sesosok malaikat berwujud gadis manis dan bercahaya menolongnya. Malaikat yang diketahui bernama Nasse itu memberikan alasan kepada Mirai untuk terus hidup. Mirai yang sudah merasa putus asa dan pasrah pada jalan bunuh diri mengaku tidak tertarik dengan tawaran-tawaran Nasse. Masuk akal sih, kehidupan Mirai setelah kedua orang tuanya meninggal tidak bisa dibilang beruntung. Ia diasuh oleh saudaranya yang tidak pernah memberikan kasih sayang sekalipun. Yah, boleh dibilang seperti kisah seorang anak tiri yang selalu tersiksa. Tidak punya keluarga, tidak punya teman, dan tidak punya harapan untuk masa depan. Mengetahui alasan bunuh diri Mirai, Nasse memberikan Mirai sepasang sayap kebebasan dan anak panah merah agar dapat dicintai orang lain. Atas dorongan Nasse, Mirai mencoba mengembangkan sayapnya dan terbang. Ia menemukan kedamaian pada saat terbang di angkasa.  

Ketika merenungi akan kebebasannya, Mirai diberitahu oleh Nasse kenyataan dibalik kematian kedua orang tuanya yang disebabkan oleh rencana busuk paman dan bibinya yang pada saat itu mengangkat Mirai sebagai anak dan selalu menyiksanya. Motifnya tidak lain tidak bukan karena harta. Mirai mengorek semua informasi dari bibinya yang telah ditembak menggunakan anak panah merah. Panah itu mampu membuat bibi Mirai menjadi tergila-gila dan patuh padanya, walau hanya berlaku selama 33 hari. Mirai yang gelap mata karena fakta dibalik kematian kedua orang tuanya mengharapkan kematian paman dan bibinya. Akibat efek panah merah, bibi Mirai akhirnya membunuh dirinya sendiri dan pamannya yang melihat kejadian itu di hadapan matanya menjadi shock. Mirai yang menyadari kenyataan bahwa dirinya masih hidup dan mengambil jalan bunuh diri akhirnya berharap untuk terus hidup dan mencari kebahagiaan seperti yang diharapkan oleh mendiang ibunya.

Sebagai malaikat, Nasse cukup aneh tapi juga unik. Ia menyarankan Mirai hal-hal yang normalnya orang berpikir malaikat tidak seharusnya seperti itu. Seperti halnya membunuh paman Mirai dan sepupu-sepupunya untuk memperoleh kembali harta warisan yang seharusnya diberikan kepada Mirai. Nasse menunjukkan anak panah lain yang diberikan kepada Mirai dan mampu secara 100% membunuh targetnya tanpa rasa sakit, yakni anak panah putih. Tapi, tetap saja Mirai hanya menginginkan kebahagiaan yang normal. Cukup ada tempat untuk tidur, makanan, sekolah, dan memperoleh pekerjaan, kemudian hidup bahagian bersama orang yang dicintainya dan membentuk keluarga bahagia pula.

Saat melihat acara TV, Mirai secara tidak sengaja melihat seorang artis dengan malaikat yang menyertainya. Mirai kemudian diberitahu oleh Nasse bahwa ada 13 orang yang memiliki malaikat termasuk dirinya dan harus bersaing dalam memperebutkan kursi dewa dalam 999 hari. Manusia kandidat dewa itu merupakan orang-orang yang tidak memiliki keinginan untuk hidup. Para malaikat yang mendampingi manusia-manusia tersebut berbeda tingkatan. Malaikat tingkat 2 hanya memberikan sayap atau anak panah saja, sedangkan malaikat tingkat 1 memberikan sayap dan anak panah merah, dan malaikat tingkat spesial memberikan sayap, anak panah merah, dan putih. Diantara seluruh tingkatan itu Nasse termasuk pada tingkat spesial. Para malaikat pendamping itu pun memiliki hasratnya masing-masing, salah satunya Nasse yang mengharapkan kebahagiaan manusia pilihannya. Artis yang dilihat oleh Mirai di TV dibunuh oleh kandidat dewa lainnya, yang belakangan memperkenalkan diri sebagai Metropoliman dan berkostum seperti super hero. Jika manusia kandidat dewa dibunuh oleh kandidat yang lain, maka sayap serta anak panah yang mereka miliki akan diambil oleh kandidat yang membunuhnya.

Metropoliman secara terang-terangan pada siaran TV tengah kota bermaksud membersihkan kejahatan dan yang paling utamanya adalah membunuh seluruh kandidat dewa. Mirai bermaksud untuk tidak mengikutsertakan dirinya dalam daftar kandidat dewa dan meminta Nasse untuk mengambil kembali sayap dan anak panah yang diberikannya. Tapi, ternyata tidak bisa, daftar kandidat dewa tidak dapat dianulir, jika sayap dan anak panah pemberian malaikat diambil, maka manusianya akan mati. Mirai untuk tetap tinggal di apartemennya dan menghindari Metropoliman, tapi akhirnya ia membulatkan tekad untuk pergi ke sekolahnya (SMA) dan menghadiri upacara penerimaan murid baru tanpa diikuti oleh Nasse. Tapi di saat memasuki halaman sekolahnya, Mirai menemukan sesosok malaikat lain di angkasa. Tidak memalingkan pandangan, Mirai ketahuan dapat melihat sosok malaikat ini dan tanpa sadar teman semasa kecilnya dan juga seseorang yang ia suka, Saki Hanagako, menembaknya dengan anak panah merah.

Saki ternyata merupakan kandidat dewa yang dipilih oleh Lepel, malaikatnya. Tapi Lepel merupakan malaikat tingkat 2 yang hanya memberikan anak panah merah pada Saki. Karena takut akan ancaman Metropoliman, Saki yang tidak memiliki sayap meminta Mirai untuk melindunginya, karena satu-satunya jalan agar terhindar dari anak panah adalah dengan kabur menggunakan sayap. Lepel bermaksud memperalat Mirai yang terkena pengaruh anak panah merah Saki. Tapi, rencananya itu ketahuan oleh Nasse yang khawatir Mirai tidak kembali pulang juga. Berkat kepolosan dan wajah tak berdosa Nasse, Lepel akhirnya memutuskan untuk bekerja sama. Pada hari ke-33 sejak Mirai ditembak oleh Saki, Metropoliman mengumumkan kepada seluruh kandidat dewa yang masih tersisa agar datang ke Satdium Jinbo untuk “berunding” bersama.

Pada awalnya Mirai dan Saki berencana tidak akan menghadiri undangan tersebut karena tidak yakin Metropoliman hanya mengajak untuk “berunding” saja. Namun, pada akhirnya mereka datang berdua dan meninggalkan Nasse dan Lepel mengamati dari jauh saja. Undangan metropoliman tersebut menarik orang-orang untuk datang serta, sehingga para kandidat dewa dapat berbaur dengan penonton lain. Ditengah stadium yang ramai penonton, mulai bermunculan 2 orang kandidat dewa lainnya yang berkostum hampir mirip dengan Metropoliman dan bermaksud untuk membunuh Metropoliman, dan seorang anak kecil yang hanya memiliki sayap. Kedua kandidat itu berencana mengumpulkan sekutu sebanyak mungkin untuk melawan Metropoliman, tapi pada akhirnya ketiga kandidat dewa tersebut dibunuh oleh anak panah Metropoliman.

Setelah merenungi kembali peristiwa di Stadium Jinbo, Mirai dan Saki mulai menyusun rencana untuk mengumpulkan sekutu dan bergerak secara bersama-sama. Di tengah perbincangan tersebut, secara tiba-tiba muncul seorang kandidat dewa yang menawarkan dirinya untuk bergabung dengan Mirai dan Saki. Rokukaido Nato, seorang pegawai di perusahaan fashion bagian pemasaran yang mengidap kanker tahap akhir dan telah divonis usianya hanya tinggal 3 bulan lagi. Ia bertemu malaikatnya, Paree, dan mengambil tawaran untuk menjadi kandidat dewa. Paree sendiri merupakan malaikat tingkat 1. Rokukaido berpikir ia tidak akan mampu bertahan sebagai kandidat dewa selama 999 hari karena kondisi tubuhnya, maka ia bermaksud mencari kandidat lain dan bersama-sama menaklukkan Metropoliman. Ia berhasil menemukan Mirai dan Saki pun karena dengan anak panah merahnya ia menyewa beberapa detektif dan psikiater untuk mencari kemungkinan adanya kandidat dewa ketika berada di Stadium Jinbo. Rokukaido yang sudah menyerah pada kondisi tubuhnya dan menghentikan terapi kankernya hanya tidak ingin Metropoliman diangkat sebagai dewa, ia mengharapkan orang lain yang lebih pantas dengan kedudukan tersebut. Mirai akhirnya menyetujui akan bekerja sama dengan Rokukaido dengan syarat ia mau kembali menjalani terapi kankernya kembali dan tidak menyerah untuk terus hidup.

Adanya Rokukaido di pihak Mirai, ia merasa sedikit tenang karena dapat mengandalkan orang dewasa. Tapi, di lain pihak, munculnya dugaan Metropoliman memperalat seorang wanita tersangka pembunuhan berantai yang mungkin juga kandidat dewa menambah ancaman baru bagi Mirai untuk segera mencari para kandidat dewa lainnya untuk dijadikan sekutu. Hingga saat ini 7 chapter pertama Platinum End sudah dapat dibaca secara online (boleh dicek disini mangapark.me), dan saya yakin manga karangan Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata akan menyuguhkan cerita yang awesome dan tidak disangka-sangka. Para penggemar karya mereka pastinya sudah sering ikut terbawa alur ceritanya. Menurut saya sendiri manga Platinum End ini agak kelam. Wajarlah, karena para tokoh utamanya merupakan orang-orang yang berpikir untuk menyudahi hidup. Tapi, munculnya para malaikat yang kadang bertingkah laku konyol (terutama hubungan antara Nasse dan Lepel) kemudian dipadukan dengan kelamnya cerita, membuat manga ini sangat menarik untuk diikuti. Bagi pembaca dewasa pecinta supernatural dan psychological, manga ini mungkin bisa menjadi rekomendasi pelepas stress, selain itu gambar yang disuguhkan pun tidak diragukan lagi sangat gorgeous!!


Characters in Platinum End























Angel's Tier
(Tingkatan Ke-13 Malaikat Utusan)

Kondisi para kandidat dewa dan malaikat pendampingnya yang telah diketahui hingga sekarang, termasuk yang sudah gugur dan yang masih belum diketahui. Dari atas ke bawah, malaikat tingkat spesial, tingkat 1, dan yang paling bawah tingkat 2. Jika penasaran kelengkapan ceritanya, langsung baca saja di link yang sudah tertera di atas.

No comments:

Post a Comment