Author: Tsugumi Ohba (story) & Takeshi
Obata (art)
Type: Manga
Genre: Drama Shounen
School Life Supernatural Mature Mystery Psychological Romance
Status: Ongoing
Chapters: 7 - ?
Volume: 2 - ?
Published: 2015 - ?
Baiklah, nama mangaka
yang satu ini mungkin tidak lagi terdengar asing bagi banyak pecinta manga dan
anime. Sukses dengan Death Note dan manga-manga yang lainnya, Tsugumi Ohba dan
Takeshi Obata menciptakan manga yang baru rilis pada akhir tahun 2015 kemarin.
Ya, Platinum End! Manga ini menceritakan mengenai perebutan kursi dewa oleh
manusia yang didampingi oleh para malaikat yang diturunkan untuk membantu manusia
pilihannya menjadi dewa dalam batas waktu tertentu. Sebenarnya bukan perebutan kursi "dewa" sih. Dalam manganya tertulis "GOD" yang seharusnya tuhan, tapi karena agak aneh, masa manusia bisa menjadi tuhan, makanya saya menggunakan kata dewa disini. Jadi begini...
Cerita diawali ketika
Mirai Kakehashi, remaja yang baru
saja lulus SMP, merasa hidupnya sudah tidak berarti lagi dan memutuskan untuk
bunuh diri dengan melompat dari atap suatu gedung. Namun, nasib berkata lain. Ketika
ia menerjunkan diri, sesosok malaikat berwujud gadis manis dan bercahaya
menolongnya. Malaikat yang diketahui bernama Nasse itu memberikan alasan kepada Mirai untuk terus hidup. Mirai
yang sudah merasa putus asa dan pasrah pada jalan bunuh diri mengaku tidak
tertarik dengan tawaran-tawaran Nasse. Masuk akal sih, kehidupan Mirai setelah
kedua orang tuanya meninggal tidak bisa dibilang beruntung. Ia diasuh oleh saudaranya
yang tidak pernah memberikan kasih sayang sekalipun. Yah, boleh dibilang
seperti kisah seorang anak tiri yang selalu tersiksa. Tidak punya keluarga,
tidak punya teman, dan tidak punya harapan untuk masa depan. Mengetahui alasan
bunuh diri Mirai, Nasse memberikan Mirai sepasang sayap kebebasan dan anak panah
merah agar dapat dicintai orang lain. Atas dorongan Nasse, Mirai mencoba mengembangkan
sayapnya dan terbang. Ia menemukan kedamaian pada saat terbang di angkasa.
Ketika merenungi akan
kebebasannya, Mirai diberitahu oleh Nasse kenyataan dibalik kematian kedua
orang tuanya yang disebabkan oleh rencana busuk paman dan bibinya yang pada
saat itu mengangkat Mirai sebagai anak dan selalu menyiksanya. Motifnya tidak
lain tidak bukan karena harta. Mirai mengorek semua informasi dari bibinya yang
telah ditembak menggunakan anak panah merah. Panah itu mampu membuat bibi Mirai
menjadi tergila-gila dan patuh padanya, walau hanya berlaku selama 33 hari. Mirai
yang gelap mata karena fakta dibalik kematian kedua orang tuanya mengharapkan
kematian paman dan bibinya. Akibat efek panah merah, bibi Mirai akhirnya
membunuh dirinya sendiri dan pamannya yang melihat kejadian itu di hadapan
matanya menjadi shock. Mirai yang menyadari kenyataan bahwa dirinya masih hidup
dan mengambil jalan bunuh diri akhirnya berharap untuk terus hidup dan mencari
kebahagiaan seperti yang diharapkan oleh mendiang ibunya.
Sebagai malaikat,
Nasse cukup aneh tapi juga unik. Ia menyarankan Mirai hal-hal yang normalnya
orang berpikir malaikat tidak seharusnya seperti itu. Seperti halnya membunuh
paman Mirai dan sepupu-sepupunya untuk memperoleh kembali harta warisan yang
seharusnya diberikan kepada Mirai. Nasse menunjukkan anak panah lain yang
diberikan kepada Mirai dan mampu secara 100% membunuh targetnya tanpa rasa
sakit, yakni anak panah putih. Tapi, tetap saja Mirai hanya menginginkan
kebahagiaan yang normal. Cukup ada tempat untuk tidur, makanan, sekolah, dan
memperoleh pekerjaan, kemudian hidup bahagian bersama orang yang dicintainya
dan membentuk keluarga bahagia pula.
Saat melihat acara TV,
Mirai secara tidak sengaja melihat seorang artis dengan malaikat yang
menyertainya. Mirai kemudian diberitahu oleh Nasse bahwa ada 13 orang yang memiliki
malaikat termasuk dirinya dan harus bersaing dalam memperebutkan kursi dewa
dalam 999 hari. Manusia kandidat dewa itu merupakan orang-orang yang tidak
memiliki keinginan untuk hidup. Para malaikat yang mendampingi manusia-manusia
tersebut berbeda tingkatan. Malaikat tingkat 2 hanya memberikan sayap atau anak
panah saja, sedangkan malaikat tingkat 1 memberikan sayap dan anak panah merah,
dan malaikat tingkat spesial memberikan sayap, anak panah merah, dan putih. Diantara
seluruh tingkatan itu Nasse termasuk pada tingkat spesial. Para malaikat
pendamping itu pun memiliki hasratnya masing-masing, salah satunya Nasse yang
mengharapkan kebahagiaan manusia pilihannya. Artis yang dilihat oleh Mirai di
TV dibunuh oleh kandidat dewa lainnya, yang belakangan memperkenalkan diri
sebagai Metropoliman dan berkostum
seperti super hero. Jika manusia
kandidat dewa dibunuh oleh kandidat yang lain, maka sayap serta anak panah yang
mereka miliki akan diambil oleh kandidat yang membunuhnya.
Metropoliman secara
terang-terangan pada siaran TV tengah kota bermaksud membersihkan kejahatan dan
yang paling utamanya adalah membunuh seluruh kandidat dewa. Mirai bermaksud
untuk tidak mengikutsertakan dirinya dalam daftar kandidat dewa dan meminta
Nasse untuk mengambil kembali sayap dan anak panah yang diberikannya. Tapi, ternyata
tidak bisa, daftar kandidat dewa tidak dapat dianulir, jika sayap dan anak
panah pemberian malaikat diambil, maka manusianya akan mati. Mirai untuk tetap tinggal
di apartemennya dan menghindari Metropoliman, tapi akhirnya ia membulatkan
tekad untuk pergi ke sekolahnya (SMA) dan menghadiri upacara penerimaan murid
baru tanpa diikuti oleh Nasse. Tapi di saat memasuki halaman sekolahnya, Mirai
menemukan sesosok malaikat lain di angkasa. Tidak memalingkan pandangan, Mirai
ketahuan dapat melihat sosok malaikat ini dan tanpa sadar teman semasa kecilnya
dan juga seseorang yang ia suka, Saki
Hanagako, menembaknya dengan anak panah merah.
Saki ternyata
merupakan kandidat dewa yang dipilih oleh Lepel, malaikatnya. Tapi Lepel
merupakan malaikat tingkat 2 yang hanya memberikan anak panah merah pada Saki.
Karena takut akan ancaman Metropoliman, Saki yang tidak memiliki sayap meminta
Mirai untuk melindunginya, karena satu-satunya jalan agar terhindar dari anak
panah adalah dengan kabur menggunakan sayap. Lepel bermaksud memperalat Mirai
yang terkena pengaruh anak panah merah Saki. Tapi, rencananya itu ketahuan oleh
Nasse yang khawatir Mirai tidak kembali pulang juga. Berkat kepolosan dan wajah
tak berdosa Nasse, Lepel akhirnya memutuskan untuk bekerja sama. Pada hari
ke-33 sejak Mirai ditembak oleh Saki, Metropoliman mengumumkan kepada seluruh
kandidat dewa yang masih tersisa agar datang ke Satdium Jinbo untuk “berunding”
bersama.
Pada awalnya Mirai
dan Saki berencana tidak akan menghadiri undangan tersebut karena tidak yakin Metropoliman
hanya mengajak untuk “berunding” saja. Namun, pada akhirnya mereka datang
berdua dan meninggalkan Nasse dan Lepel mengamati dari jauh saja. Undangan metropoliman
tersebut menarik orang-orang untuk datang serta, sehingga para kandidat dewa dapat
berbaur dengan penonton lain. Ditengah stadium yang ramai penonton, mulai
bermunculan 2 orang kandidat dewa lainnya yang berkostum hampir mirip dengan
Metropoliman dan bermaksud untuk membunuh Metropoliman, dan seorang anak kecil
yang hanya memiliki sayap. Kedua kandidat itu berencana mengumpulkan sekutu
sebanyak mungkin untuk melawan Metropoliman, tapi pada akhirnya ketiga kandidat
dewa tersebut dibunuh oleh anak panah Metropoliman.
Setelah merenungi
kembali peristiwa di Stadium Jinbo, Mirai dan Saki mulai menyusun rencana untuk
mengumpulkan sekutu dan bergerak secara bersama-sama. Di tengah perbincangan
tersebut, secara tiba-tiba muncul seorang kandidat dewa yang menawarkan dirinya
untuk bergabung dengan Mirai dan Saki. Rokukaido
Nato, seorang pegawai di perusahaan fashion
bagian pemasaran yang mengidap kanker tahap akhir dan telah divonis usianya
hanya tinggal 3 bulan lagi. Ia bertemu malaikatnya, Paree, dan mengambil tawaran untuk menjadi kandidat dewa. Paree
sendiri merupakan malaikat tingkat 1. Rokukaido berpikir ia tidak akan mampu
bertahan sebagai kandidat dewa selama 999 hari karena kondisi tubuhnya, maka ia
bermaksud mencari kandidat lain dan bersama-sama menaklukkan Metropoliman. Ia
berhasil menemukan Mirai dan Saki pun karena dengan anak panah merahnya ia
menyewa beberapa detektif dan psikiater untuk mencari kemungkinan adanya kandidat
dewa ketika berada di Stadium Jinbo. Rokukaido yang sudah menyerah pada kondisi
tubuhnya dan menghentikan terapi kankernya hanya tidak ingin Metropoliman diangkat
sebagai dewa, ia mengharapkan orang lain yang lebih pantas dengan kedudukan
tersebut. Mirai akhirnya menyetujui akan bekerja sama dengan Rokukaido dengan
syarat ia mau kembali menjalani terapi kankernya kembali dan tidak menyerah
untuk terus hidup.
Characters in Platinum End
Angel's Tier
(Tingkatan Ke-13 Malaikat Utusan)
Kondisi para kandidat dewa dan malaikat pendampingnya yang telah diketahui hingga sekarang, termasuk yang sudah gugur dan yang masih belum diketahui. Dari atas ke bawah, malaikat tingkat spesial, tingkat 1, dan yang paling bawah tingkat 2. Jika penasaran kelengkapan ceritanya, langsung baca saja di link yang sudah tertera di atas.
No comments:
Post a Comment